15 Dec 2014

Kembali






Kuhirup nafas di balik kencana,
Seperti ku lupa ketika dosa menjamahku disebalik selimut,
Kita berlari sambil mengukur jarak asing, 
Lalu sama-sama jatuh di sebelah telaga tua belantara dua.

Akhi,
Lupakah kamu di mana situs-situs tiada terjamah masih terkoyak dalam hujan,
Lalu fajar datang membelah janji sang mentari, 
Embun menyambut menjadi sebuah jalan,
Engkau bernyawa endah tidak pulang.

Bisa sahaja kita balik berpatah,
Meski kadang panas terik mentari, 
Hanya lelah menanti diri,
Kini kalbu mulai benderang,
Suram kerinduan menyepi dari ayat-ayat cintaNya.

Malam mula melabuhkan tirai,
Rintihanmu senyap,
Lukamu mulai berpendar,
Bibir bergetar syahdu,
Esak merenung awan gelap, 
Tiada lagi yang ku nanti.

Pulanglah pada Ilahi.


No comments:

Post a Comment